Halo Brotherhood...Selamat datang di Blog COMPAC (Community Palm Kartika) Jakarta. COMPAC adalah Sebuah club para pencinta dan pengguna motor [biker] khususnya yang berada di sekitar Bambu Apus, dan Jakarta Umumnya. COMPAC didirikan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 2008. COMPAC memiliki visi menjadi club yang solid, guyub, kekeluargaan, saling berbagi dan menjunjung tinggi brotherhood sesama anggota dan sesama biker lainnya. Mengusung misi merangkul para biker di Jakarta baik para biker yang sudah tergabung dalam klub maupun privateer dalam satu visi dan mengembangkan perilaku santun, elegan, mengembangkan budaya yang sopan santun dan tidak arogan di jalan sampai tercipta jalanan sebagai suatu tempat yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.

Trauma Jarak Jauh

Nama aslinya Budi Prihatin. Begitu melihat tampangnya, orang langsung bisa tertawa. Walau begitu Budi tetap cool. Di setiap lawakannya, pria berambut keriting ini sering jadi obyek penderita. Bersama rekannya, Pepi, Arie Untung, Ade Namnung dan Aldy Taher, namanya mulai menanjak melalui sitkom Tawa Sutra, setiap hari dari sore hingga malam mengocok perut.

Pria kelahiran 6 Februari 1968 ini salah satu penggemar Vespa. Menurutnya, bodi yang gembung di kanan dan kiri kelihatan unik dan lucu. Ia pernah punya Vespa PX 1991. Namun sebulan lalu telah dilego. “Sebenarnya ada rencana dimodif. Biar kelihatan menarik. Tapi sekarang padat buat shooting. Vespa nggak keurus terpaksa dijual,” aku pria yang suka dengan gaya retro ini.

Ia berencana memiliki Vespa lagi. Namun, pria yang mengawali karier sebagai tenaga lapangan bersama trio Patrio ini mengaku nggak bakal jauh naik motor.

Trauma nyemplak jarak jauh trauma. Ceritanya, waktu naik motor dari rumahnya di Jatiwaringin, Pondok Gede ke lokasi syuting di TPI, tahu-tahu ada mobil nyundul dari belakang. “Padahal lalu lintas macet,” kenangnya. Hasilnya, Budi harus nyusruk ke luar badan jalan.

“Untung nggak apa-apa. Bayangin, Saya mesti nahan beratnya Vespa,” tambah pria juga takut dibonceng dengan kecepatan tinggi ini.

Sejak itu, Budi hanya pakai motor untuk jarak dekat. “Rasanya di Jakarta makin tidak nyaman. Sarana lalu lintasnya kurang berpihak pada motor. Macet, jalurnya juga nggak jelas. Kesenggol sedikit, kalo nggak bisa menjaga keseimbangan bisa-bisa jatuh,” keluhnya.

Ya! mesti safety Riding and Ride With Care dong Coy.

Sumber: motorplus-online.com

0 comments:

Posting Komentar